Skip to main content

Sebelas Sikap yang Dapat Menghancurkan Karir

  1. Arogansi. Ini merupakan sikap dimana diri merasa paling benar dan orang lain salah.
  2. AloofnessSulit berkomunikasi dengan orang lain.
  3. Eagerness to pleaseOrang yang mengejar popularitas dalam setiap situasi.
  4. EccentricityMenunjukkan sikap yang ingin selalu berbeda dari sikap orang lain. Sikap ini justru sering dianggap negative oleh orang lain.
  5. Excessive CautionSeseorang yang selalu takut dalam mengambil keputusan.
  6. Habit DistrustSikap dimana tidak bisa mempercayai orang lain dan selalu curiga.
  7. MischievousnessOrang dengan sikap bahwa peraturan dibuat untuk dilanggar.
  8. MelodramaSikap seseorang yang ingin menjadi pusat perhatian di setiap kesempatan.
  9. Passive ResistanceSikap dari seseorang yang selalu tidak yakin dengan apa yang dikatakannya.
  10. PerfectionismSelalu ingin tampak sempurna. Sehingga yang terlihat semua hal yang salah.
  11. VolatilityOrang dengan sikap yang sulit ditebak dan bersikap sesuai dengan mood-nya.
Kawan, kamu termasuk punya sikap apa? Atau kamu bisa beritahu jikalau aku punya beberapa di antaranya... :)

Comments

Popular posts from this blog

Rekrutmen dan Seleksi Pegawai Pemerintah: Sebuah Kajian dari Praktek dan Tren Modern Internasional

Pemerintah di seluruh dunia menghadapi tantangan kepegawaian yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pada saat pemerintah butuh bakat daya pikat paling trampil untuk pelayanan publik, kemampuan mereka untuk melakukannya telah begitu jarang sehingga rumit dan dibatasi oleh ekonomi, sosial dan tekanan organisasi. Artikel ini memberikan gambaran jenis inisiatif rekrutmen dan seleksi di tempat di banyak negara yang dapat membantu pemerintah dunia ini menarik dan mempertahankan bakat. Bergantung pada contoh dari Amerika Serikat dan Eropa Barat, namun juga mengintegrasikan pengalaman dari berbagai negara maju dan kurang berkembang (LDCs), kami menjelaskan serangkaian perekrutan dan seleksi "praktik terbaik." Suasana Penerimaan Peserta Tes CPNS

Kebijakan Relokasi Kerusuhan terhadap Korban Pengungsi di Kabupaten Sambas Tahun 1999: Konflik Etnis antara Madura dan Melayu

Internally displaced Persons adalah sebuah istilah bagi para kelompok masyarakat yang pindah dari tempat tinggalnya dan menetap di daerah lain untuk menetap sementara waktu atau hal ini dikenal dengan istilah pengungsi. Sambas adalah sebuah Kabupaten yang terletak di bagian pesisir yang di tempati oleh berbagai suku etnis misalnya suku bugis, madura, jawa batak dll, namun Kabupaten Sambas mayoritas ditempati oleh Melayu, Dayak dan Cina (Tiong Hoa). Khusus tentang konflik Sambas pada tahun 1999 yang terjadi adalah etnis Melayu Sambas dengan suku Madura (yang bertempat tinggal di Sambas) yang menewaskan ratusan jiwa dan hancurnya ratusan rumah dan harta warga Madura. Rekonsiliasi Konflik

Dinamika, Kontinum dan Globalisasi Administrasi Publik

Woodrow Wilson 1.         Dinamika perubahan fokus administrasi publik, mulai dari administrasi sebagai administrasi negara sampai dengan administrasi publik dalam paradigma governance serta implikasi pada praktik administrasi publik. Dinamika Pertama , administrasi sebagai administrasi negara. Administrasi negara telah mengalami tahapan perkembangan yang diklasifikasikan berdasarkan berbagai cara pandang (paradigma) dalam rentang waktu tertentu yang memiliki ciri-ciri tertentu sesuai dengan locus dan focus paradigma tersebut. Akan tetapi, tidak semua paradigma memiliki penekanan pada locus dan focus secara sekaligus atau bersamaan. Menurut Thoha (2008: 18), locus menunjukkan dimana bidang ini secara institusional berada, sedangkan focus menunjukkan sasaran spesialisasi dari bidang studi tersebut. Untuk mengidentifikasi perubahan fokus pada dinamika pertama administrasi sebagai administrasi negara, lebih lanjut Henry dalam Yudiatmaja (2012: 9) membagi paradigma administras