- Arogansi. Ini merupakan sikap dimana diri merasa paling benar dan orang lain salah.
- Aloofness. Sulit berkomunikasi dengan orang lain.
- Eagerness to please. Orang yang mengejar popularitas dalam setiap situasi.
- Eccentricity. Menunjukkan sikap yang ingin selalu berbeda dari sikap orang lain. Sikap ini justru sering dianggap negative oleh orang lain.
- Excessive Caution. Seseorang yang selalu takut dalam mengambil keputusan.
- Habit Distrust. Sikap dimana tidak bisa mempercayai orang lain dan selalu curiga.
- Mischievousness. Orang dengan sikap bahwa peraturan dibuat untuk dilanggar.
- Melodrama. Sikap seseorang yang ingin menjadi pusat perhatian di setiap kesempatan.
- Passive Resistance. Sikap dari seseorang yang selalu tidak yakin dengan apa yang dikatakannya.
- Perfectionism. Selalu ingin tampak sempurna. Sehingga yang terlihat semua hal yang salah.
- Volatility. Orang dengan sikap yang sulit ditebak dan bersikap sesuai dengan mood-nya.
Kebijakan Relokasi Kerusuhan terhadap Korban Pengungsi di Kabupaten Sambas Tahun 1999: Konflik Etnis antara Madura dan Melayu
Internally displaced Persons adalah sebuah istilah bagi para kelompok masyarakat yang pindah dari tempat tinggalnya dan menetap di daerah lain untuk menetap sementara waktu atau hal ini dikenal dengan istilah pengungsi. Sambas adalah sebuah Kabupaten yang terletak di bagian pesisir yang di tempati oleh berbagai suku etnis misalnya suku bugis, madura, jawa batak dll, namun Kabupaten Sambas mayoritas ditempati oleh Melayu, Dayak dan Cina (Tiong Hoa). Khusus tentang konflik Sambas pada tahun 1999 yang terjadi adalah etnis Melayu Sambas dengan suku Madura (yang bertempat tinggal di Sambas) yang menewaskan ratusan jiwa dan hancurnya ratusan rumah dan harta warga Madura. Rekonsiliasi Konflik
Comments
Post a Comment