Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2013

Merantau Jilid 2: Tak mau kurang, selamanya

“... Another aeroplane , a nother sunny place . I’m lucky, I know . But I wanna go home. I’ve got to go home . Let me go home . I’m just too far from where you are . I wanna come home...” (Home: Michael Buble) Chapter 6 Pelukan hangat Ayahanda. Sambutan pertama masa liburan semester satu magisterku yang kudekap erat di antara dinginnya malam. Kami bertemu di jalan—lorong Abuid. Saat itu, dengan teluk belanga hijau berbalutkan kain sarung hitam beliau melangkah keluar rumah menuju meunasah Drien Rampak. Begitu selesai azan Isya, salam dan peluk jadi awal pengantar kerinduan kami berdua. Lalu, Ayah kembali menerobos gelap. Oktober dua ribu dua belas, usia Ayah sudah kepala enam. Entah mengapa, sosoknya selalu menginspirasi sepanjang masa. Tegas dan penuh kasih sayang. Prinsip yang teguh dan penuh pertimbangan. Kuat dan tegar, namun kegalauannya senantiasa terasa walau tak terucap. Pria koleris, tetapi juga melankolis. Sudah tak terhitung aku direpresentasikan oleh ora