Skip to main content

Posts

Showing posts from 2013

Kepada Hawa (Reposting)

aku merelakanmu menjauh, merelakanmu terjatuh ke tempat sampah bagai sepotong apel merah yang di geligimu pernah berdarah adakah cinta yang jatuh kepadamu melebihi cintaku? lelaki yang engkau cintai itu mati dan tak membawamu ke makamnya sementara aku bertahan hidup, bertahun-tahun sanggup tak mati oleh rindu—dan menanti di surga hawa, aku masih ular yang setia mencintaimu sepanjang usia tuhan -------------------------------------------------- karya M. Aan Mansyur (dimusikalisasi dan dibacakan oleh Anji) Sekedar menyetor sebuah tulisan ke dalam blog. Akhir-akhir ini semakin tidak produktif untuk menulis. Namun, hari ini Jumat tanggal 29 November 2013 tepat di peringatan Hari Korps Pegawai Republik Indonesia ke-42, salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan S2 di program studi Magister Administrasi Publik UGM Yogyakarta selesai diuji, dipertahankan dan diterima oleh para dosen penguji. Alhamdulillah, the most historic day. Thanks f

Aku dan Kau (Cinta Bermain Kata; Bermain Kata Cinta)

Tak terbaca, entah. Menepis prasangka adalah pilihan paling bijak. Menanti tulisan adalah pilihan paling masuk akal. Bahagia adalah harapan. Tak terhitung, entah. Menyitir doa adalah pilihan paling bijak. Menyebut namamu adalah pilihan paling masuk akal. Mimpi adalah harapan. Tak terjelaskan, entah. Mencintaimu adalah pilihan paling bijak. Memilikimu adalah pilihan paling masuk akal. Pernikahan adalah harapan. Entah apa yang kubaca, kuhitung dan kujelaskan. Aku bijak, hati menuntunku padamu. Aku masuk akal, logika membawaku padamu. Aku berharap, kamu. Prasangka sulit ditolak, tapi belum kutahu doa diterima. Nyatanya cinta tetap tak berubah. Tulisan yang kesekian kali belum kuterima, tapi berkali-kali namamu terucap olehku secara berirama. Nyatanya, memilikimu ialah usaha tanpa putus asa. Akhirnya, kita sadar cinta adalah memiliki. Kita paham pula tentang memiliki cinta. Dan harapan menikahimu adalah mimpi bahagia yang harus jadi nyata. Hingga saatnya tiba,

September

September ini kosong. Sebenarnya tidak. Isinya hanya ini. Tapi, bisa dibilang tidak berisi. Kau akan membacanya jika memasukkan kata kunci 'September'. Dan seketika kau akan tidak membacanya lagi. Buat apa bertanya, coba lihat kalimat awal tulisan ini: kosong. Begini saja. Kalau kau bersedia, simak sedikit sampai akhir. Anggap saja kau menghargaiku atas tulisan ini; dan aku menghargaimu untuk hapus rasa penasaran. Seperti aku yang juga penasaran; mengapa aku harus menulis ini? Ini sudah di ujung, ujung September. Ini juga sudah di ujung, ujung tulisan. Tapi, ini belum berakhir. Siapa bilang purnama ketigabelas kemarin sudah usai? Jelas belum. Bulan hanya kosong sebentar saja. Bulan menunggu dirinya diisi oleh cahaya. Hanya saja, cahaya-cahaya itu sedang berkelebat dalam pusat sistem saraf. Ujung September ini akan bertemu pangkal Oktober. Ujung tulisan ini akan bertemu pangkal cerita; bukan puisi. Jadi, tunggu saja bulan depan.

Bintang dari Manglayang dan Nakhoda Pemerintahan: Sebuah Refleksi Ikrar Pamong yang didedikasikan untuk seluruh Purna Praja STPDN/IPDN di Indonesia

Ksatrian IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat (Rabu, 28 Agustus 2013) “ Kami Putra-putri Indonesia yang memiliki profesi sebagai Pamong, berjanji: Setia kepada Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 ; Sedia berkorban untuk kepentingan, negara/bangsa dan masyarakat ; Siap melayani dan mengabdi untuk kepentingan masyarakat dimana pun kami bertugas. Kami sadar, ikrar ini didengar oleh Tuhan dan manusia, semoga Tuhan memberikan kekuatan lahir dan batin agar kami dapat melaksanakan ikrar kami ini.” ( Ikrar Pamong ) Bintang Purna Praja kembali bertambah jumlahnya dan bersinar di langit Indonesia. Sesaat setelah pin Purna Praja berwarna kuning keemasan itu disematkan di sebelah kanan dada pakaian kebesaran, suara lantang dari Pamong Praja Muda IPDN Angkatan XX berkumandang di Ksatrian dan seantero Jatinangor. Suara keyakinan dan kesiapan putra-putri Kawah Candradimuka yang menegaskan Ikrar Pamong bagi bangsa dan negara. Saat ikrar itu d

Merantau Jilid 2: Masih Ada (Keikhlasan dan Kelembutan Hati)

“... Oh Andromeda, biarlah engkau bersinar di antara ribuan bintang lainnya S ebagai isyarat Tuhan akan pesona dan keagungan cinta , yang berharap kembali N amun suatu saat nanti pelitamu ’kan abadi bersama mimpi ...” (Dear Andromeda: Kabisat) Chapter 7 -------------------------------------------- Yunani dan Ethiopia Sebelum Masehi -------------------------------------------- Kalimat-kalimat cerdik dari Nereid—Venus dan para dewi laut—berhasil menambah kemarahan Poseidon. Sebagai Dewa yang menguasai laut, Poseidon tidak senang mendengar kesombongan istri Raja Ethiopia yang mengumbar kecantikan dirinya dan putrinya di seantero negeri mereka itu. Sontak, rakyat Ethiopia bangkit cemasnya. Mereka takut akan murka Dewa Laut yang terkenal temperamental. Kekhawatiran mereka akhirnya menjadi kenyataan. Cepheus sebagai pemimpin tertinggi negeri Ethiopia mengumumkan peringatan Poseidon ke seluruh penjuru negeri. Seketika bencana memporak-porandakan seluruh wilayah. K

Real Madrid dan Obat Hati: Memandang Manajemen Strategis dari Kabisat

“Masalah nyata kita bukanlah kekuatan hari ini, tapi tindakan nyata hari ini yang menjamin kekuatan masa depan.” (Calvin Coolidge) Kutipan sederhana itu jadi awal pembuka kuliah Manajemen Strategis Sektor Publik edisi ketiga. Aku menyebutnya edisi ketiga karena Pak Subando menjadi dosen ketiga dari tim pengampu mata kuliah ini selain Pak Warsito dan Bu Ambar Teguh. Dan pendahuluan darinya membuka mindset baru bagi kami dalam memahami mata kuliah teknis sekaligus dipandang terlalu repot ini oleh sebagian orang, termasuk aku. Menarik untuk mengulas, merefleksikan pada kehidupan dan membaginya untuk kalian. Ilustrasi Manajemen Strategis

Merantau Jilid 2: Tak mau kurang, selamanya

“... Another aeroplane , a nother sunny place . I’m lucky, I know . But I wanna go home. I’ve got to go home . Let me go home . I’m just too far from where you are . I wanna come home...” (Home: Michael Buble) Chapter 6 Pelukan hangat Ayahanda. Sambutan pertama masa liburan semester satu magisterku yang kudekap erat di antara dinginnya malam. Kami bertemu di jalan—lorong Abuid. Saat itu, dengan teluk belanga hijau berbalutkan kain sarung hitam beliau melangkah keluar rumah menuju meunasah Drien Rampak. Begitu selesai azan Isya, salam dan peluk jadi awal pengantar kerinduan kami berdua. Lalu, Ayah kembali menerobos gelap. Oktober dua ribu dua belas, usia Ayah sudah kepala enam. Entah mengapa, sosoknya selalu menginspirasi sepanjang masa. Tegas dan penuh kasih sayang. Prinsip yang teguh dan penuh pertimbangan. Kuat dan tegar, namun kegalauannya senantiasa terasa walau tak terucap. Pria koleris, tetapi juga melankolis. Sudah tak terhitung aku direpresentasikan oleh ora

Kau dan Aku

Kau dan Aku Sedih melihat letak berdiri yang berbeda Kau dan Aku Sebentar saja bersinggahan, kemudian ditinggal lagi oleh bayangan Kau dan Aku Mencoba merangkai jiwa yang bimbang karena kecemasan Kau dan Aku Kebingungan oleh sakitnya yang kian tak terbilang Kau dan Aku Padahal diberi jaminan oleh alam yang berbaik hati, meski tubuh selalu tetap kedinginan Kau dan Aku Seandaianya mengerti ungkapan, jadilah kita duduk bersandaran di kesyahduan pelaminan Karena cintapun sebenarnya hanya ingin dan mau Kau dan Aku Di dalam keindahan suci pernikahan (Bukan tulisanku, tapi tulisan seseorang yang penuh makna)

Kesyirikan dan Bahayanya

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan akan mengampuni dosa yang levelnya di bawah syirik bagi orang yang Dia kehendaki.” (QS. An-Nisaa: 48)  Wajib bagi seorang muslim untuk merasa taut dari kesyirikan. Seorang muslim yang benar-benar takut terjatuh ke dalam kesyirikan adalah seorang muslim yang mau mempelajari apa itu hakikat kesyirikan agar ia tidak jatuh ke dalamnya. Sebagaimana ungkapan seorang penyair:  Aku mengetahui keburukan bukan untuk melakukannya, tapi untuk menjauhinya  Siapa yang tidak mengetahui keburukan dari kebaikan, dia akan terjatuh ke dalamnya  Syirik adalah menjadikan sekutu atau tandingan bagi Allah SWT dalam salah satu hak khusus Allah. Hak khusus tersebut meliputi sifat Rububiyyah, Uluhiyyah serta nama dan sifat Allah. 

Jaga Persaudaraan, Hindari Permusuhan

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan) karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang.” (QS. Al-Hujurat: 12)  Pada hakikatnya persaudaraan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Dengan persaudaraan interaksi sosial di masyarakat aman, lancar dan nyaman. Di tempat kerja atau tempat menuntut ilmu, suasana persaudaraan menumbuhkan sinergi, saling menolong dan meningkatkan kinerja gairah belajar dan bekerja. Lebih dari itu, persaudaraan mengundang rahmat Allah SWT.  Karena itu, sudah semestinya kita selalu berupaya menjaga persaudaraan. Jangan beri peluang sekecil apa pun titik api permusuhan membesar dan menghanguskan nilai-nilai persaudaraan. Maka, apa saja yang mesti kita jaga agar persaudaraan tetap lestari? 

Pelaksanaan Promosi PNS pada Jabatan Struktural Organisasi Pemerintah di Aceh

Latar Belakang Paper ini membahas tentang promosi jabatan struktural PNS di Aceh. Awal tahun 2013, Pemerintahan di Aceh menjadi sorotan masyarakat Indonesia terutama keterlibatan organisasi publik yang bergerak di bidang kepegawaian baik secara teknis maupun administratif terkait dengan beberapa kasus yang terjadi di pemerintahan daerah di Aceh. Konteks yang mengundang komentar banyak pihak adalah fenomena promosi jabatan struktural PNS di Aceh. Sudah menjadi rahasia umum jika promosi atau mutasi pegawai identik dengan hak prerogatif kepala daerah. Sudah barang tentu peran Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) pada saat ini semakin kecil. Tidak dapat dipungkiri bahwa kepentingan para oknum elit politik turut andil dalam menentukan pilihan akhir pertimbangan yang diberikan oleh Baperjakat. Bukan mustahil pula, apabila kepala daerah tertentu atau oknum elit politik itulah yang “menunggangi” tugas dan fungsi Baperjakat. Pada akhirnya, promosi jabatan struktural

Pengembangan Lembaga Mukim di Aceh dalam Mengelola Sumber Daya Alam

Latar Belakang Paper ini membahas tentang Pengembangan Lembaga Mukim di Aceh dalam Mengelola Sumber Daya Alam ditinjau dari aspek Modal Sosial dan Interaksi Institusi. Sebagai sebuah lembaga pemerintahan yang lahir dari rahim otonomi khusus, Mukim telah bertransformasi dari institusi informal menjadi institusi formal. Pengakuan keberadaan dan kedaulatan Mukim dalam organisasi pemerintahan di Aceh dapat dianggap sebagai hikmah atas perjuangan dengan nilai historis dan modal sosial yang besar di dalam kehidupan bermasyarakat. Namun, kejelasan pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi Mukim sebagaimana diatur dalam UU No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh juga dinilai masih menerawang alias kabur. Sudah banyak tulisan maupun hasil penelitian yang menguraikan berbagai masalah terkait penyelenggaraan pemerintahan di Aceh oleh lembaga Mukim. Pada umumnya, kajian yang berhasil dibahas secara lugas dan mendalam adalah tentang peran Mukim dalam penyelenggaraan pemerintahan secara l

Social Capital and Institutional Success

Upaya untuk menyelesaikan permasalahan publik yang dilakukan di Italia berawal dari pertistiwa yang disebut Dilemmas of Collective Action atau dilema tindakan kolektif. Penindasan asing telah mempengaruhi kehidupan kolektif masyarakat Italia. Hal itu merupakan wujud kegagalan individu-individu dalam bekerja sama yang terlibat dalam tragedy of commons . Setiap individu terlibat dalam menikmati public goods , namun tidak banyak yang berkeinginan dan mampu mengelola pemanfaatannya. Rasionalitas yang terbentuk tidak bisa diubah karena masing-masing individu punya kepentingan dan kesulitan yang sama, sehingga terkadang muncul individu yang berperan sebagai free rider. Dalam kehidupan orang-orang suci, hal itu jarang muncul karena setiap individu punya sifat yang pemurah dan baik hati, namun justru mengurangi keuntungan mereka.  Solusinya, Hobbes menawarkan third-party enforcement yang melibatkan pihak netral untuk mengatasi dilema tindakan kolektif. Namun, Italia Utara menganggap s

Sebelas Sikap yang Dapat Menghancurkan Karir

Arogansi . Ini merupakan sikap dimana diri merasa paling benar dan orang lain salah. Aloofness .  Sulit berkomunikasi dengan orang lain. Eagerness to please .  Orang yang mengejar popularitas dalam setiap situasi. Eccentricity .  Menunjukkan sikap yang ingin selalu berbeda dari sikap orang lain. Sikap ini justru sering dianggap negative oleh orang lain. Excessive Caution .  Seseorang yang selalu takut dalam mengambil keputusan. Habit Distrust .  Sikap dimana tidak bisa mempercayai orang lain dan selalu curiga. Mischievousness .  Orang dengan sikap bahwa peraturan dibuat untuk dilanggar. Melodrama .  Sikap seseorang yang ingin menjadi pusat perhatian di setiap kesempatan. Passive Resistance .  Sikap dari seseorang yang selalu tidak yakin dengan apa yang dikatakannya. Perfectionism .  Selalu ingin tampak sempurna. Sehingga yang terlihat semua hal yang salah. Volatility .  Orang dengan sikap yang sulit ditebak dan bersikap sesuai dengan mood-nya. Kawan, kamu termasuk punya s

Postcard untuk Susilo Bambang Yudhoyono

Sebenarnya, agak ketinggalan jaman untuk mem posting tulisan ini bagimu, kawan. Namun, ada sisi menarik yang sayang untuk dilewatkan sembari bernostalgia sejenak akan masa lalu yang penuh pengalaman berharga. Sore ini, aku membongkar dan menelaah beberapa catatan dan tulisan-tulisan di file yang kusimpan dalam hard disk . Kudapati tulisan yang cukup unik. Sebuah tulisan yang berbentuk surat kepada kepala negara dan kepala pemerintahan negeri ini yang kutorehkan tahun 2008 silam. Sebenarnya, tulisan itu ada karena tugas yang diberikan oleh rektorat ksatrian. Tugas untuk membaca, me review kemudian memberikan komentar terhadap sebuah buku fenomenal sang Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Buku itu ditulis oleh Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Luar Negeri saat itu, Dino Patti Djalal. Harus Bisa! Seni Memimpin a la SBY: Catatan Harian Dino Patti Djalal. Saat launching buku Harus Bisa!

Universitas Kehidupan

Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kau sedang belajar tentang Ketulusan . Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kau sedang belajar tentang Keihklasan . Ketika hatimu terluka sangat dalam, maka saat itu kau sedang belajar tentang Memaafkan . Ketika kau harus lelah dan kecewa, maka saat itu kau sedang belajar tentang Kesungguhan . Ketika kau merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kau sedang belajar tentang Ketangguhan . Ketika kau harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kau tanggung, maka saat itu kau sedang belajar tentang Kemurah - hatian . Tetap semangat, tetap sabar, tetap tersenyum. Terus belajar dan teruslah berjuang. Karena kau sedang menimba ilmu di universitas kehidupan. Motivasi: Universitas Kehidupan

Besi-besi Keberanian

Pada saat besi-besi di sebuah industri kerajinan alat-alat dapur dan senjata tajam akan diproduksi, ada dua besi yang saling menyampaikan pesan-pesan terakhir sebelum mereka diproduksi. Besi pertama berkata, ”Wahai temanku, sesungguhnya aku sudah sangat senang dengan keadaanku saat ini. Menjadi potongan besi yang kuat dan gagah. Namun aku sangat kecewa dengan pemilik industri ini. Mereka mau mengubah kita menjadi barang-barang yang berbeda. Jujur aku sangat takut untuk menjadi seperti teman-teman yang telah mendahului kita”. Besi kedua menjawab, ”Jangan bersedih wahai temanku. Sesungguhnya setelah kita ditempa nanti oleh panas, dipukul oleh palu dan didinginkan dalam air maka kita akan menjadi sesuatu yang sangat berguna bagi manusia”. Besi pertama menghela, ”Tapi aku tidak yakin aku mampu melewatinya. Itu pasti sakit”. Besi kedua menjawab, ”Kita bisa melewatinya”. Setelah bercakap-cakap cukup panjang, akhirnya kedua besi tersebut ditempa dalam panas api, dipukul dan didinginka

Cerita seorang Pelaut

Ketika seorang pelaut yang baru pulang dari perjalanannya mengarungi keganasan Samudera Hindia ditanya, ”Manakah yang lebih mengasyikkan, berlayar dengan kapal pesiar di laut yang tenang atau dengan kapal butut di laut yang berombak?”. Maka ia pasti akan menjawab berlayar dengan kapal bututnya di laut yang berombak. Ketika ditanya lagi, ”Manakah yang lebih tangguh antara nelayan yang ahli memancing ikan-ikan besar untuk dimakan atau pelaut yang terombang-ambing di laut dengan cuaca buruk tanpa persediaan makanan dari rumah?”. Maka ia pasti menjawab pelaut yang terombang-ambing tersebut. Memang benar, tidak akan lahir pelaut yang tangguh lewat gelombang-gelombang kecil. Pelaut-pelaut yang tangguh akan lahir lewat gelombang-gelombang yang besar. Sebenarnya, hal ini bukan mengingatkan kita tentang sikap mental baja yang perlu dimiliki. Akan tetapi, bagaimana kebesaran hati seorang pelaut yang mengarungi ganasnya ombak samudera dan bertahan di laut dalam cuaca buruk. Kebesaran hati i

Filosofi Kepemimpinan Staf

Menjadi staf pada suatu organisasi dan menjadi pemimpin organisasi itu sendiri ternyata dimulai dari kemampuan memimpin diri sendiri dan menghargai orang lain. Ada tiga filosofi kepemimpinan staf. Pertama adalah aksen Bupati, menerangkan bahwa kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh staf dapat ditegur dengan isyarat mata atau raut wajah tertentu, melihat dengan ekspresi yang tidak senang, atau melakukan mimik-mimik tertentu tanpa menegur staf yang bersangkutan. Yang kedua adalah Sumu Mantri, ,menerangkan bahwa tindakan pimpinan kepada staf selalu dilakukan melalui sindiran-sindiran halus yang secara tidak langsung menegur bawahannya, seperti ketika ruangan kantor bau dan berdebu pimpinan dapat berkata kepada bawahannya, “Lantai ini tidak memantulkan cahaya matahari lagi. Mungkin ruangan kita perlu penerangan lebih hari ini”. Yang ketiga adalah Pak Kuli, menerangkan bahwa tindakan pimpinan kepada bawahannya selalu disertai dengan perintah-perintah tegas, menegur secara langsung,

Antara Rumput dan Pohon Kelapa

Suatu hari yang terik terjadi percakapan antara rumput dan pohon kelapa. Rumput yang sombong sangat senang berteduh di bawah pohon kelapa yang rindang. Di kala hujan, rumput juga aman oleh ancaman petir dan badai. Namun resiko yang dialami oleh pohon kelapa justru merupakan batu pijakan untuk bermanfaat bagi orang lain. Daun, pelepah, buah, batang, tunas dan akarnya sangat bermanfaat bagi manusia walaupun ketika pohonnya telah tinggi ia diterpa terik matahari, diancam petir dan dihantam badai. Bukan seperti rumput yang selalu diinjak-injak. Apakah artinya? Seorang pamong dituntut untuk menjadi seperti pohon kelapa. Bukan hanya karena memberi manfaat bagi orang lain, tapi juga bagaimana jiwa pamong tersebut mampu untuk menjadi yang lebih tinggi dari yang lain, baik dalam profesi maupun pribadinya. Semakin tinggi seorang pamong, maka semakin besar pula masalah dan tantangan yang dihadapi. Oleh karena itu, perkuat akar pamong agar tidak mudah tumbang oleh badai, perkokoh batang pamon

Beda Cinta, Suka dan Sayang

Di hadapan orang yang kamu cintai, jantungmu tiba-tiba berdebar lebih cepat Apabila kamu melihat mata orang yang kamu cintai, matamu berkaca-kaca Di hadapan orang yang kamu cintai, kata-kata berasal dari perasaan yang terdalam Jika orang yang kamu cintai menangis, kamu juga ikut menangis di sisinya Perasaan cinta itu dimulai dari mata Apabila kamu mencoba menutup mata dari orang yang kamu cintai, cinta itu akan berubah menjadi tetesan air mata dan akan terus tinggal di hatimu dalam jarak waktu yang cukup lama Love Apabila kamu melihat mata orang yang kamu suka, kamu hanya tersenyum saja Di hadapan orang yang kamu sukai, kata-kata berasal dari pikiran saja Jika orang yang kamu sukai menangis, kamu hanya menghiburnya saja Perasaan suka itu dimulai dari telinga Apabila kamu mencoba berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga saja Tetapi selain rasa suka dan cinta, ada perasaan yang lebih mendalam Yaitu rasa sayang Rasa yang tidak hilang secepat rasa cinta Rasa yang tidak

Pemburu Cinta

Bukan Band? Karena kami bukan anak band, maka nama kami Bukan Band. Lalu, kalau bukan band, sebenarnya apa? Bukan, bukan. Maksudku, bukan begitu pertanyaan yang seharusnya. Sebutan itu tadi memang diklaim sebagai sebuah nama grup band yang terbentuk lima tahun lalu. Saat lima orang warga NTT Atas dari Ksatrian Lembah Manglayang memikul bintang dua, mereka menyatukan ide brilian sekaligus konyol untuk memberikan nama bagi grup band unik yang pernah lahir di Jatinangor. Tidak begitu populer, namun cukup jadi trending topic bagi kaum hawa dan penikmat musik lainnya yang ada di Ksatrian. Tidak punya single , album maupun video clip , namun beberapa rekaman video gokil dan keren yang lahir dari sebuah digital camera Sony Exilim yang jadul itu, cukup puas untuk dinikmati. Tidak eksis hingga saat ini karena para personil harus kembali ke daerah masing-masing dalam rangka bekerja, namun keberadaannya selalu ada hampir setiap hari. Bukan Band terdeklarasi pada tanggal 8 Agu