Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2013

Social Capital and Institutional Success

Upaya untuk menyelesaikan permasalahan publik yang dilakukan di Italia berawal dari pertistiwa yang disebut Dilemmas of Collective Action atau dilema tindakan kolektif. Penindasan asing telah mempengaruhi kehidupan kolektif masyarakat Italia. Hal itu merupakan wujud kegagalan individu-individu dalam bekerja sama yang terlibat dalam tragedy of commons . Setiap individu terlibat dalam menikmati public goods , namun tidak banyak yang berkeinginan dan mampu mengelola pemanfaatannya. Rasionalitas yang terbentuk tidak bisa diubah karena masing-masing individu punya kepentingan dan kesulitan yang sama, sehingga terkadang muncul individu yang berperan sebagai free rider. Dalam kehidupan orang-orang suci, hal itu jarang muncul karena setiap individu punya sifat yang pemurah dan baik hati, namun justru mengurangi keuntungan mereka.  Solusinya, Hobbes menawarkan third-party enforcement yang melibatkan pihak netral untuk mengatasi dilema tindakan kolektif. Namun, Italia Utara menganggap s

Sebelas Sikap yang Dapat Menghancurkan Karir

Arogansi . Ini merupakan sikap dimana diri merasa paling benar dan orang lain salah. Aloofness .  Sulit berkomunikasi dengan orang lain. Eagerness to please .  Orang yang mengejar popularitas dalam setiap situasi. Eccentricity .  Menunjukkan sikap yang ingin selalu berbeda dari sikap orang lain. Sikap ini justru sering dianggap negative oleh orang lain. Excessive Caution .  Seseorang yang selalu takut dalam mengambil keputusan. Habit Distrust .  Sikap dimana tidak bisa mempercayai orang lain dan selalu curiga. Mischievousness .  Orang dengan sikap bahwa peraturan dibuat untuk dilanggar. Melodrama .  Sikap seseorang yang ingin menjadi pusat perhatian di setiap kesempatan. Passive Resistance .  Sikap dari seseorang yang selalu tidak yakin dengan apa yang dikatakannya. Perfectionism .  Selalu ingin tampak sempurna. Sehingga yang terlihat semua hal yang salah. Volatility .  Orang dengan sikap yang sulit ditebak dan bersikap sesuai dengan mood-nya. Kawan, kamu termasuk punya s

Postcard untuk Susilo Bambang Yudhoyono

Sebenarnya, agak ketinggalan jaman untuk mem posting tulisan ini bagimu, kawan. Namun, ada sisi menarik yang sayang untuk dilewatkan sembari bernostalgia sejenak akan masa lalu yang penuh pengalaman berharga. Sore ini, aku membongkar dan menelaah beberapa catatan dan tulisan-tulisan di file yang kusimpan dalam hard disk . Kudapati tulisan yang cukup unik. Sebuah tulisan yang berbentuk surat kepada kepala negara dan kepala pemerintahan negeri ini yang kutorehkan tahun 2008 silam. Sebenarnya, tulisan itu ada karena tugas yang diberikan oleh rektorat ksatrian. Tugas untuk membaca, me review kemudian memberikan komentar terhadap sebuah buku fenomenal sang Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Buku itu ditulis oleh Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Luar Negeri saat itu, Dino Patti Djalal. Harus Bisa! Seni Memimpin a la SBY: Catatan Harian Dino Patti Djalal. Saat launching buku Harus Bisa!

Universitas Kehidupan

Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kau sedang belajar tentang Ketulusan . Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kau sedang belajar tentang Keihklasan . Ketika hatimu terluka sangat dalam, maka saat itu kau sedang belajar tentang Memaafkan . Ketika kau harus lelah dan kecewa, maka saat itu kau sedang belajar tentang Kesungguhan . Ketika kau merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kau sedang belajar tentang Ketangguhan . Ketika kau harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kau tanggung, maka saat itu kau sedang belajar tentang Kemurah - hatian . Tetap semangat, tetap sabar, tetap tersenyum. Terus belajar dan teruslah berjuang. Karena kau sedang menimba ilmu di universitas kehidupan. Motivasi: Universitas Kehidupan

Besi-besi Keberanian

Pada saat besi-besi di sebuah industri kerajinan alat-alat dapur dan senjata tajam akan diproduksi, ada dua besi yang saling menyampaikan pesan-pesan terakhir sebelum mereka diproduksi. Besi pertama berkata, ”Wahai temanku, sesungguhnya aku sudah sangat senang dengan keadaanku saat ini. Menjadi potongan besi yang kuat dan gagah. Namun aku sangat kecewa dengan pemilik industri ini. Mereka mau mengubah kita menjadi barang-barang yang berbeda. Jujur aku sangat takut untuk menjadi seperti teman-teman yang telah mendahului kita”. Besi kedua menjawab, ”Jangan bersedih wahai temanku. Sesungguhnya setelah kita ditempa nanti oleh panas, dipukul oleh palu dan didinginkan dalam air maka kita akan menjadi sesuatu yang sangat berguna bagi manusia”. Besi pertama menghela, ”Tapi aku tidak yakin aku mampu melewatinya. Itu pasti sakit”. Besi kedua menjawab, ”Kita bisa melewatinya”. Setelah bercakap-cakap cukup panjang, akhirnya kedua besi tersebut ditempa dalam panas api, dipukul dan didinginka

Cerita seorang Pelaut

Ketika seorang pelaut yang baru pulang dari perjalanannya mengarungi keganasan Samudera Hindia ditanya, ”Manakah yang lebih mengasyikkan, berlayar dengan kapal pesiar di laut yang tenang atau dengan kapal butut di laut yang berombak?”. Maka ia pasti akan menjawab berlayar dengan kapal bututnya di laut yang berombak. Ketika ditanya lagi, ”Manakah yang lebih tangguh antara nelayan yang ahli memancing ikan-ikan besar untuk dimakan atau pelaut yang terombang-ambing di laut dengan cuaca buruk tanpa persediaan makanan dari rumah?”. Maka ia pasti menjawab pelaut yang terombang-ambing tersebut. Memang benar, tidak akan lahir pelaut yang tangguh lewat gelombang-gelombang kecil. Pelaut-pelaut yang tangguh akan lahir lewat gelombang-gelombang yang besar. Sebenarnya, hal ini bukan mengingatkan kita tentang sikap mental baja yang perlu dimiliki. Akan tetapi, bagaimana kebesaran hati seorang pelaut yang mengarungi ganasnya ombak samudera dan bertahan di laut dalam cuaca buruk. Kebesaran hati i

Filosofi Kepemimpinan Staf

Menjadi staf pada suatu organisasi dan menjadi pemimpin organisasi itu sendiri ternyata dimulai dari kemampuan memimpin diri sendiri dan menghargai orang lain. Ada tiga filosofi kepemimpinan staf. Pertama adalah aksen Bupati, menerangkan bahwa kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh staf dapat ditegur dengan isyarat mata atau raut wajah tertentu, melihat dengan ekspresi yang tidak senang, atau melakukan mimik-mimik tertentu tanpa menegur staf yang bersangkutan. Yang kedua adalah Sumu Mantri, ,menerangkan bahwa tindakan pimpinan kepada staf selalu dilakukan melalui sindiran-sindiran halus yang secara tidak langsung menegur bawahannya, seperti ketika ruangan kantor bau dan berdebu pimpinan dapat berkata kepada bawahannya, “Lantai ini tidak memantulkan cahaya matahari lagi. Mungkin ruangan kita perlu penerangan lebih hari ini”. Yang ketiga adalah Pak Kuli, menerangkan bahwa tindakan pimpinan kepada bawahannya selalu disertai dengan perintah-perintah tegas, menegur secara langsung,

Antara Rumput dan Pohon Kelapa

Suatu hari yang terik terjadi percakapan antara rumput dan pohon kelapa. Rumput yang sombong sangat senang berteduh di bawah pohon kelapa yang rindang. Di kala hujan, rumput juga aman oleh ancaman petir dan badai. Namun resiko yang dialami oleh pohon kelapa justru merupakan batu pijakan untuk bermanfaat bagi orang lain. Daun, pelepah, buah, batang, tunas dan akarnya sangat bermanfaat bagi manusia walaupun ketika pohonnya telah tinggi ia diterpa terik matahari, diancam petir dan dihantam badai. Bukan seperti rumput yang selalu diinjak-injak. Apakah artinya? Seorang pamong dituntut untuk menjadi seperti pohon kelapa. Bukan hanya karena memberi manfaat bagi orang lain, tapi juga bagaimana jiwa pamong tersebut mampu untuk menjadi yang lebih tinggi dari yang lain, baik dalam profesi maupun pribadinya. Semakin tinggi seorang pamong, maka semakin besar pula masalah dan tantangan yang dihadapi. Oleh karena itu, perkuat akar pamong agar tidak mudah tumbang oleh badai, perkokoh batang pamon

Beda Cinta, Suka dan Sayang

Di hadapan orang yang kamu cintai, jantungmu tiba-tiba berdebar lebih cepat Apabila kamu melihat mata orang yang kamu cintai, matamu berkaca-kaca Di hadapan orang yang kamu cintai, kata-kata berasal dari perasaan yang terdalam Jika orang yang kamu cintai menangis, kamu juga ikut menangis di sisinya Perasaan cinta itu dimulai dari mata Apabila kamu mencoba menutup mata dari orang yang kamu cintai, cinta itu akan berubah menjadi tetesan air mata dan akan terus tinggal di hatimu dalam jarak waktu yang cukup lama Love Apabila kamu melihat mata orang yang kamu suka, kamu hanya tersenyum saja Di hadapan orang yang kamu sukai, kata-kata berasal dari pikiran saja Jika orang yang kamu sukai menangis, kamu hanya menghiburnya saja Perasaan suka itu dimulai dari telinga Apabila kamu mencoba berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga saja Tetapi selain rasa suka dan cinta, ada perasaan yang lebih mendalam Yaitu rasa sayang Rasa yang tidak hilang secepat rasa cinta Rasa yang tidak

Pemburu Cinta

Bukan Band? Karena kami bukan anak band, maka nama kami Bukan Band. Lalu, kalau bukan band, sebenarnya apa? Bukan, bukan. Maksudku, bukan begitu pertanyaan yang seharusnya. Sebutan itu tadi memang diklaim sebagai sebuah nama grup band yang terbentuk lima tahun lalu. Saat lima orang warga NTT Atas dari Ksatrian Lembah Manglayang memikul bintang dua, mereka menyatukan ide brilian sekaligus konyol untuk memberikan nama bagi grup band unik yang pernah lahir di Jatinangor. Tidak begitu populer, namun cukup jadi trending topic bagi kaum hawa dan penikmat musik lainnya yang ada di Ksatrian. Tidak punya single , album maupun video clip , namun beberapa rekaman video gokil dan keren yang lahir dari sebuah digital camera Sony Exilim yang jadul itu, cukup puas untuk dinikmati. Tidak eksis hingga saat ini karena para personil harus kembali ke daerah masing-masing dalam rangka bekerja, namun keberadaannya selalu ada hampir setiap hari. Bukan Band terdeklarasi pada tanggal 8 Agu

Diagram Kartesius, Modal Sosial dan Kabisat yang Hilang

“ Ya Rabb, ampuni segala dosa dan kesalahan kami. Pelihara dan lindungi kami. Tuntunlah perjalanan hidup kami. Jauhkan kami dari marabahaya, dari sifat angkuh dan sombong. Mudahkan dan lancarkan segala urusan kami, dan angkatlah derajat keluarga kami di dunia dan di akhirat. Aamiin Allahumma Amin Ya Rabb” Seharusnya hari ini tanggal 29 Februari. Seperti biasa, angka itu akan tertunda muncul di kalender dalam kurun waktu empat tahun sekali. Entah berapa kali sudah aku diizinkan Allah menjalani hari-hari pergantian usia di perantauan. Jauh dari keluarga dan kampung halaman. Kali ini di kota Pelajar. 28 Februari 2013 s.d 01 Maret 2013