Skip to main content

Merintis Sikap dalam Keyakinan

•    "Wahai calon penyempurna agamaku, ku nanti engkau dalam sujud panjangku. Aku mencintaimu karena agamamu. Jika engkau hilangkan agamamu dalam dirimu, hilanglah cintaku padamu"(Imam Nawawi).
[...Menyerahkan hati dipeluk Ilahi; saat gelisah dalam penantian penuh kesabaran ini, saat hati rindu pada dia insan yang kucintai dalam diam dan sepi. Menyimpulkan doa di penghujung malam; saat istikharah didambakan dari Dia Sang Maha Pencipta Alam, saat hatinya adalah pilihan Allah 'tuk temani jiwa yang temaram....]

*******

•    “...Penantian terkadang membuat waktu menjadi percuma di kala hanya bisa menunggu bertopang dagu, membersitkan logika akan ketidakpastian & bayang penasaran, serta menjadi kesempatan syaitan membisikkan suudzon mendalam. Namun, jika penantian diiringi perjuangan akan persiapan meraihnya dari Allah dengan cara yg baik, maka sikap optimis & keyakinan yang tumbuh. Hingga penantian itu 'kan berbuah manis yg mutlak untuk dinikmati & disyukuri...” (Kabisat)



*******

•    Abdullah bin Amr radhiallahu ‘anhuma meriwayatkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan-perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim)
[...Wahai engkau, yang hatinya disalut taqwa kepada Allah, yang jiwanya penuh penghayatan terhadap Islam, senantiasa haus akan ilmu, dahaga akan pahala, yang marwah shalatnya, yang menjaga tutur katanya, menjadi pendorong dikala susah dan derita, yang menghormati dan menyayangi ibu bapaknya, yang menghargai perasaan sahabat-sahabatnya, yang mengamalkan hidup penuh sederhana, yang dewasa pikirannya serta matang usianya, senantiasa bersedia menjadi insan yang hidup di bawah naungan Al-Quran. Adakah penat matamu karena lelah membaca? Adakah parau suaramu karena syahdu berzikir dan mengaji? Tidurlah engkau malam ini dengan cahaya keimanan. Hingga engkau terbangun dengan penuh kecerdasan....]

*******

•    ‎"...Sesungguhnya orang yang faqih itu adalah dinilai dengan perbuatannya. Bukanlah orang yang faqih itu dinilai dengan ucapan dan perkataannya. Begitu juga pemimpin itu adalah dinilai dengan kemuliaan akhlaknya. Bukanlah pemimpin itu dinilai dengan banyaknya pengikut dan pembela-pembelanya. Begitu juga orang yang kaya itu adalah dinilai dengan keadaan (kedermawanan)nya. Bukanlah orang yang kaya itu dinilai dengan banyaknya harta bendanya..." (Imam Syafiie)

*******

•    "...Barang siapa yang banyak ketawa, maka akan sedikit sekali wibawanya. Barang siapa yang suka sendagurau, maka akan dianggap remeh. Barang siapa yang memperbanyak dari sesuatu, maka akan diketahui jatidirinya. Barang siapa yang banyak ucapannya, maka dia akan banyak jatuh dalam kesalahan. Barang siapa yang banyak terjatuh dalam kesalahan, maka akan sedikit rasa malunya. Barang siapa yang dia sedikit rasa malunya, maka akan sedikit pula rasa hati-hatinya. Barang siapa yang sedikit sekali rasa hati-hatinya, maka akan mati hatinya..." (Amirul Mukminin; Umar bin Khatab R.A)

•    "Jangan sekali-kali kau berputus asa. Betapapun jauhnya jangkauan dambaanmu. Selama kamu tetap bersabar, niscaya kamu akan melihat jalan keluarnya yangg mudah. Pakailah pekerti orang yg sabar. Karena sesungghnya orang yang terus menerus mengetuk pintu, niscaya akan masuk juga ke dalamnya. Tidak sekali-kali orang yang bersungguh-sungguh untuk meraih sesuatu yg didambakannya lalu dia menjalaninya dgn sabar, melainkan pasti akan berhasil meraihnya." (Shalih Al-Munajid)

*******

•    ‎"...Jika semua yang kita kehendaki harus kita miliki darimana kita belajar ikhlas. Jika semua yang kita impikan segera tercapai darimana kita belajar sabar. Jika setiap do'a terus dikabulkan darimana kita dapat belajar ikhtiar. Jika hidup kita selalu bahagia bagaimana kita kenal ALLAH lebih dekat. Yakinlah dan percaya segala ketentuan adalah yang terbaik untuk kita..." (Andromeda)

*******

•    "...Cinta adalah warisan Sang Adam. Sedangkan kecerdikan itu barang dagangan syetan. Tempat si cerdik dan bijaksana bersandar pada jiwa dan akalnya. Cinta berarti penyerahan diri. Karena akal bagaikan seorang perenang yang terkadang sampai ke tepian Sering juga tenggelam di tengah jalan. Tak sebanding dengan Cinta ini. Ibarat bahtera Nuh yang terselamatkan. Tidak setiap kita berhak dicintai. Karena syarat dicintai adalah akhlak dan keutamaan. Namun ambil bagianmu sebagai pecinta dan nikmatillah. Jika dirimu tidak menjadi yang dicintai, maka jadilah yang mencintai..." (Jalaluddin Rumi)

*******

•    ‎"Apabila manusia ditimpa kesusahan, ia memohon kepada Kami, tengah berbaring, tengah duduk atau tengah berdiri. Tetapi tatkala Kami hilangkan kesusahan itu, lalu ia seolah-olah tiada memohonkan kepada Kami atas kesusahan yang menimpanya. Demikianlah dihiaskan (pandangan baik) kepada orang-orang yang berlebihan terhadap apa-apa yang mereka kerjakan". (QS. Yunus: 12)

Comments

Popular posts from this blog

Kebijakan Relokasi Kerusuhan terhadap Korban Pengungsi di Kabupaten Sambas Tahun 1999: Konflik Etnis antara Madura dan Melayu

Internally displaced Persons adalah sebuah istilah bagi para kelompok masyarakat yang pindah dari tempat tinggalnya dan menetap di daerah lain untuk menetap sementara waktu atau hal ini dikenal dengan istilah pengungsi. Sambas adalah sebuah Kabupaten yang terletak di bagian pesisir yang di tempati oleh berbagai suku etnis misalnya suku bugis, madura, jawa batak dll, namun Kabupaten Sambas mayoritas ditempati oleh Melayu, Dayak dan Cina (Tiong Hoa). Khusus tentang konflik Sambas pada tahun 1999 yang terjadi adalah etnis Melayu Sambas dengan suku Madura (yang bertempat tinggal di Sambas) yang menewaskan ratusan jiwa dan hancurnya ratusan rumah dan harta warga Madura. Rekonsiliasi Konflik

KEPALA DESA 9 TAHUN DAN AGENDA REVISI UU DESA

Pada tanggal 15 Januari 2023 yang lalu, UU Desa telah beranjak usia 9 tahun. Dua hari kemudian, 17 Januari 2023, Kepala Desa berdemo di DPR menuntut perubahan masa jabatan Kepala Desa menjadi 9 tahun melalui revisi UU Desa. Ada apa dengan sembilan? Aspirasi bersifat politis ini sah-sah saja dilakukan. Entah dengan motif atau tujuan apa pun, entah didukung oleh elit siapa pun. Boleh saja. Konon lagi, mayoritas meyakini masa jabatan 9 tahun bagi Kepala Desa itu akan semakin membawa maslahat besar, khususnya bagi masyarakat Desa. Sebab itu, jika mengikuti pola pikir mayoritas ini, maka menurut saya ada beberapa tuntutan lain yang perlu untuk disuarakan. Pertama, sebaiknya masa jabatan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) juga dirubah dari 6 tahun menjadi 9 tahun, mengikuti rencana masa jabatan Kepala Desa. Bahkan, lebih cocok lagi bila mekanisme pemilihan Kepala Desa dan BPD diselenggarakan secara serentak dalam waktu yang sama. Harapannya, Kepala Desa dan BPD terpilih mendapat posisi sta...

Cerita seorang Pelaut

Ketika seorang pelaut yang baru pulang dari perjalanannya mengarungi keganasan Samudera Hindia ditanya, ”Manakah yang lebih mengasyikkan, berlayar dengan kapal pesiar di laut yang tenang atau dengan kapal butut di laut yang berombak?”. Maka ia pasti akan menjawab berlayar dengan kapal bututnya di laut yang berombak. Ketika ditanya lagi, ”Manakah yang lebih tangguh antara nelayan yang ahli memancing ikan-ikan besar untuk dimakan atau pelaut yang terombang-ambing di laut dengan cuaca buruk tanpa persediaan makanan dari rumah?”. Maka ia pasti menjawab pelaut yang terombang-ambing tersebut. Memang benar, tidak akan lahir pelaut yang tangguh lewat gelombang-gelombang kecil. Pelaut-pelaut yang tangguh akan lahir lewat gelombang-gelombang yang besar. Sebenarnya, hal ini bukan mengingatkan kita tentang sikap mental baja yang perlu dimiliki. Akan tetapi, bagaimana kebesaran hati seorang pelaut yang mengarungi ganasnya ombak samudera dan bertahan di laut dalam cuaca buruk. Kebesaran hati i...