Skip to main content

Surat dari Ibu dan Ayah (Kutipan dari Video)

Anakku,
Ketika aku semakin tua, aku berharap kamu memahami dan memiliki kesabaran untukku.
Suatu ketika aku memecahkan piring, atau menumpahkan sup di atas meja karena penglihatanku berkurang, aku harap kamu tidak memarahiku.
Orang tua itu sensitif, selalu merasa bersalah saat kamu berteriak.
Ketika pendengaranku semakin memburuk dan aku tidak bisa mendengar apa yang kamu katakan, aku harap kamu tidak memanggilku "Tuli!".
Mohon ulangi apa yang kamu katakan atau menuliskannya.

Maaf Anakku, aku semakin tua.
Ketika lututku mulai lemah, aku harap kamu memiliki kesabaran untuk membantuku bangun.
Seperti bagaimana aku selalu membantumu saat kamu masih kecil, untuk belajar berjalan.

Aku mohon jangan bosan denganku.
Ketika aku terus mengulangi apa yang kau katakan seperti kaset rusak, aku harap kamu mendengarkanku.
Tolong jangan mengejekku, atau bosan mendengarkanku.
Apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil dan kamu ingin sebuah balon?
Kamu mengulangi apa yang kamu mau berulang-ulang sampai kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan.



Maafkan juga bauku, tercium seperti orang yang sudah tua.
Aku mohon jangan memaksaku untuk mandi.
Tubuhku lemah.
Orang tua mudah sakit karena mereka rentan terhadap dingin.
Aku harap, aku tidak terlihat kotor bagimu.
Apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil?
Aku selalu mengejar-ngejar kamu, karena kamu tidak ingin mandi.

Aku harap kamu bisa bersabar denganku, ketika aku selalu rewel.
Ini semua bagian dari menjadi tua, dan kamu akan mengerti ketika kamu menjadi tua.
Dan jika kamu memiliki waktu luang, aku harap kita bisa berbicara bahkan untuk beberapa menit saja.
Aku selalu sendiri sepanjang waktu, dan tidak memiliki seorang pun untuk diajak bicara.
Aku tahu kamu sibuk dengan pekerjaan.
Bahkan jika kamu tidak tertarik pada ceritaku, aku mohon berikan aku waktu untuk bersamamu.
Apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil?
Aku selalu mendengarkan apapun yang kamu ceritakan tentang mainanmu.

Ketika saatnya tiba, dan aku hanya bisa terbaring, sakit dan sakit.
Aku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku.
Maaf, kalau aku sengaja mengompol atau membuat berantakan.
Aku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku selama beberapa saat terakhir dalam hidupku.
Aku mungkin tidak bertahan lebih lama.

Ketika waktu kematianku datang, aku harap kamu memegang tanganku dan memberikanku kekuatan untuk menghadapi kematian.
Dan jangan khawatir, ketika aku bertemu dengan Sang Pencipta, aku akan berbisik pada-Nya untuk selalu memberikan berkah padamu.
Karena kamu mencintai ibu dan ayahmu.

Terima kasih atas segala perhatianmu, nak.
Kami mencintaimu.
Dengan kasih yang berlimpah.

Ibu dan Ayah.

Comments

Popular posts from this blog

Kebijakan Relokasi Kerusuhan terhadap Korban Pengungsi di Kabupaten Sambas Tahun 1999: Konflik Etnis antara Madura dan Melayu

Internally displaced Persons adalah sebuah istilah bagi para kelompok masyarakat yang pindah dari tempat tinggalnya dan menetap di daerah lain untuk menetap sementara waktu atau hal ini dikenal dengan istilah pengungsi. Sambas adalah sebuah Kabupaten yang terletak di bagian pesisir yang di tempati oleh berbagai suku etnis misalnya suku bugis, madura, jawa batak dll, namun Kabupaten Sambas mayoritas ditempati oleh Melayu, Dayak dan Cina (Tiong Hoa). Khusus tentang konflik Sambas pada tahun 1999 yang terjadi adalah etnis Melayu Sambas dengan suku Madura (yang bertempat tinggal di Sambas) yang menewaskan ratusan jiwa dan hancurnya ratusan rumah dan harta warga Madura. Rekonsiliasi Konflik

Rekrutmen dan Seleksi Pegawai Pemerintah: Sebuah Kajian dari Praktek dan Tren Modern Internasional

Pemerintah di seluruh dunia menghadapi tantangan kepegawaian yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pada saat pemerintah butuh bakat daya pikat paling trampil untuk pelayanan publik, kemampuan mereka untuk melakukannya telah begitu jarang sehingga rumit dan dibatasi oleh ekonomi, sosial dan tekanan organisasi. Artikel ini memberikan gambaran jenis inisiatif rekrutmen dan seleksi di tempat di banyak negara yang dapat membantu pemerintah dunia ini menarik dan mempertahankan bakat. Bergantung pada contoh dari Amerika Serikat dan Eropa Barat, namun juga mengintegrasikan pengalaman dari berbagai negara maju dan kurang berkembang (LDCs), kami menjelaskan serangkaian perekrutan dan seleksi "praktik terbaik." Suasana Penerimaan Peserta Tes CPNS

Bintang dari Manglayang dan Nakhoda Pemerintahan: Sebuah Refleksi Ikrar Pamong yang didedikasikan untuk seluruh Purna Praja STPDN/IPDN di Indonesia

Ksatrian IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat (Rabu, 28 Agustus 2013) “ Kami Putra-putri Indonesia yang memiliki profesi sebagai Pamong, berjanji: Setia kepada Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 ; Sedia berkorban untuk kepentingan, negara/bangsa dan masyarakat ; Siap melayani dan mengabdi untuk kepentingan masyarakat dimana pun kami bertugas. Kami sadar, ikrar ini didengar oleh Tuhan dan manusia, semoga Tuhan memberikan kekuatan lahir dan batin agar kami dapat melaksanakan ikrar kami ini.” ( Ikrar Pamong ) Bintang Purna Praja kembali bertambah jumlahnya dan bersinar di langit Indonesia. Sesaat setelah pin Purna Praja berwarna kuning keemasan itu disematkan di sebelah kanan dada pakaian kebesaran, suara lantang dari Pamong Praja Muda IPDN Angkatan XX berkumandang di Ksatrian dan seantero Jatinangor. Suara keyakinan dan kesiapan putra-putri Kawah Candradimuka yang menegaskan Ikrar Pamong bagi bangsa dan negara. Saat ikrar itu d