Kasihku,
Engkau adalah air bagiku
Mengalir di seluruh tubuh yang dahaga
Mengurai haru akan cinta pada tetes air mata
Hingga lidah dan bibir ini berucap:
Aku butuh engkau sayangku
Kasihku,
Terhampar jalan yang telah kita lewati
Tersimpuh persinggahan yang pernah kita duduki
Terbentang sajadah bagi kita untuk sujud dan berdiri
Terpanjatkan do’a kepada-nya agar dilimpahkan cinta yang suci
Hingga mulut ini berbisik lirih:
Ya Allah, jagalah dirinya hingga dia kembali lagi
Kasihku,
Dalam sore aku bersujud di mushalla
Bertanya, apakah mentari menghangatkan tubuhmu, dinda ?
Ataukah angin membawa rindu dan cerita ?
Bahwa hari ini dan selanjutnya ku kembali dilanda hampa
Tentang angan yang ingin mendekapmu mesra
Hingga batin ini tengadah kepadanya;
Wahai Allah, tolong peluk dia dalam sholatnya bersama senja
Sebelum tenggelamnya surya ia berbuka
Comments
Post a Comment