Skip to main content

September

September ini kosong.
Sebenarnya tidak.
Isinya hanya ini.
Tapi, bisa dibilang tidak berisi.
Kau akan membacanya jika memasukkan kata kunci 'September'.
Dan seketika kau akan tidak membacanya lagi.
Buat apa bertanya, coba lihat kalimat awal tulisan ini: kosong.

Begini saja.
Kalau kau bersedia, simak sedikit sampai akhir.
Anggap saja kau menghargaiku atas tulisan ini;
dan aku menghargaimu untuk hapus rasa penasaran.
Seperti aku yang juga penasaran; mengapa aku harus menulis ini?

Ini sudah di ujung, ujung September.
Ini juga sudah di ujung, ujung tulisan.
Tapi, ini belum berakhir.
Siapa bilang purnama ketigabelas kemarin sudah usai?
Jelas belum.
Bulan hanya kosong sebentar saja.
Bulan menunggu dirinya diisi oleh cahaya.

Hanya saja, cahaya-cahaya itu sedang berkelebat dalam pusat sistem saraf.
Ujung September ini akan bertemu pangkal Oktober.
Ujung tulisan ini akan bertemu pangkal cerita; bukan puisi.
Jadi, tunggu saja bulan depan.

Bagaimana menurutmu?
Sudahlah, kau pasti bisa menyitir sebuah kata nasehat penting dari sini.
Apalagi jika bukan kata 'sabar'.

Asal kau tahu, sabar tak akan membuat kosong.
September selalu sabar menunggu gilirannya.
Aku juga akan memulai sabar menunggu giliranku.
Seperti kau yang selalu sabar menunggu giliranmu.

Comments

Popular posts from this blog

Kebijakan Relokasi Kerusuhan terhadap Korban Pengungsi di Kabupaten Sambas Tahun 1999: Konflik Etnis antara Madura dan Melayu

Internally displaced Persons adalah sebuah istilah bagi para kelompok masyarakat yang pindah dari tempat tinggalnya dan menetap di daerah lain untuk menetap sementara waktu atau hal ini dikenal dengan istilah pengungsi. Sambas adalah sebuah Kabupaten yang terletak di bagian pesisir yang di tempati oleh berbagai suku etnis misalnya suku bugis, madura, jawa batak dll, namun Kabupaten Sambas mayoritas ditempati oleh Melayu, Dayak dan Cina (Tiong Hoa). Khusus tentang konflik Sambas pada tahun 1999 yang terjadi adalah etnis Melayu Sambas dengan suku Madura (yang bertempat tinggal di Sambas) yang menewaskan ratusan jiwa dan hancurnya ratusan rumah dan harta warga Madura. Rekonsiliasi Konflik

Rekrutmen dan Seleksi Pegawai Pemerintah: Sebuah Kajian dari Praktek dan Tren Modern Internasional

Pemerintah di seluruh dunia menghadapi tantangan kepegawaian yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pada saat pemerintah butuh bakat daya pikat paling trampil untuk pelayanan publik, kemampuan mereka untuk melakukannya telah begitu jarang sehingga rumit dan dibatasi oleh ekonomi, sosial dan tekanan organisasi. Artikel ini memberikan gambaran jenis inisiatif rekrutmen dan seleksi di tempat di banyak negara yang dapat membantu pemerintah dunia ini menarik dan mempertahankan bakat. Bergantung pada contoh dari Amerika Serikat dan Eropa Barat, namun juga mengintegrasikan pengalaman dari berbagai negara maju dan kurang berkembang (LDCs), kami menjelaskan serangkaian perekrutan dan seleksi "praktik terbaik." Suasana Penerimaan Peserta Tes CPNS

Bintang dari Manglayang dan Nakhoda Pemerintahan: Sebuah Refleksi Ikrar Pamong yang didedikasikan untuk seluruh Purna Praja STPDN/IPDN di Indonesia

Ksatrian IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat (Rabu, 28 Agustus 2013) “ Kami Putra-putri Indonesia yang memiliki profesi sebagai Pamong, berjanji: Setia kepada Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 ; Sedia berkorban untuk kepentingan, negara/bangsa dan masyarakat ; Siap melayani dan mengabdi untuk kepentingan masyarakat dimana pun kami bertugas. Kami sadar, ikrar ini didengar oleh Tuhan dan manusia, semoga Tuhan memberikan kekuatan lahir dan batin agar kami dapat melaksanakan ikrar kami ini.” ( Ikrar Pamong ) Bintang Purna Praja kembali bertambah jumlahnya dan bersinar di langit Indonesia. Sesaat setelah pin Purna Praja berwarna kuning keemasan itu disematkan di sebelah kanan dada pakaian kebesaran, suara lantang dari Pamong Praja Muda IPDN Angkatan XX berkumandang di Ksatrian dan seantero Jatinangor. Suara keyakinan dan kesiapan putra-putri Kawah Candradimuka yang menegaskan Ikrar Pamong bagi bangsa dan negara. Saat ikrar itu d