Bersama Camat Arongan Lambalek, upacara terakhir |
H-46, Road to Prof. Dr.
Sardjito, Sekip... ^_^
Malam kedelapan Ramadhan
1433 H.
"Sesungguhnya orang2
berpecah-belah dlm agamanya & mereka bergolong2an, bukanlah engkau dr
golongan mereka itu sedikit juapun. Sesungguhnya urusan mereka (terserah)
kepada Allah, kemudian Allah mengabarkan kpd mereka tentang apa yg mereka
perbuat". (QS. Al-An'am: 159)
*****************
H-45, Road to Prof. Dr. Sardjito, Sekip... ^_^
Malam kesembilan Ramadhan 1433 H.
"Tiadalah Kami utus seorang nabi ke dalam suatu negeri, melainkan Kami siksa penduduknya dengan kemiskinan dan kemelaratan, mudah-mudahan mereka merendahkan hati (bertunduk)." (QS. Al-A'raf: 94)
*****************
H-44, Road to Prof. Dr. Sardjito, Sekip... ^_^
Malam kesepuluh Ramadhan 1433 H.
"Taatilah (patuhlah) kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantah, nanti kamu lemah (kalah) serta hilang kekuatanmu; dan hendaklah kamu berhati sabar. Sesungguhnya Allah bersama orang2 yg sabar" (QS. Al-Anfal: 46)
*****************
H-43, Road to Prof. Dr. Sardjito, Sekip...^_^
Malam kesebelas Ramadhan 1433 H.
Rasulullah SAW bersabda : "Berdoalah dan hendaknya kalian yakin sepenuhnya bahwa akan dikabulkan. Dan ketahuilah bahwa Allah SWT tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai." (HR. Tirmidzi dan Hakim)
*****************
H-42, Road to Prof. Dr. Sardjito, Sekip... ^_^
Malam keduabelas Ramadhan 1433 H.
Kepada seseorang yang selalu menghiasi baris paling atas beranda ini dari hari ke hari, semoga senantiasa menjadi inspirasi impian dan cinta dalam diam yang (masih) belum berujung... :)
*****************
Ketika salah satu saja jari jempol ini nyeri karena terkilir, kegiatan yang membutuhkan kekuatan tangan jadi terasa berat. Konon lagi orang-orang yang tidak lengkap anggota tubuhnya. Alhamdulillah, walau terkilir namun mutlak bersyukur karena Allah masih memberikan kekuatan untuk berikhtiar hari ini. Semoga Allah juga segera memperkenankan tangan ini untuk menjemput tangan lainnya dan meridhai jari ini menggenggam jari lainnya dalam pertemuan yang baik, indah dan halal. Aamiin... ^_^
(sambil ngusap2 jempol yang terkilir, hehe...)
*****************
Segelintir kalimat sederhana yang sudah tersusun rapi dalam imajinasi ini belum juga bisa tersampaikan. Entah bagaimanalah caranya. Apakah ini godaan ?
Ah, waktu terus berlalu. Jika ini godaan yang menimbulkan dosa, maka jauhi dan ampunilah. Namun jika ini adalah isyarat yang baik, maka pertemukanlah di waktu yang baik.
*****************
H-31, Road to Prof. Dr. Sardjito, Sekip... ^_^
Hanya
mengikuti kata hati: "ingin bertemu..."
Allahumaghfirlii...
*****************
Dari Abu Hurairah R.A, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Shalat lima waktu, dari Jumat (yang satu) menuju Jumat (berikutnya), (dari) Ramadhan ke Ramadhan (berikutnya) adalah penghapus dosa di antaranya, apabila ditinggalkan dosa-dosa besar." (HR. Muslim)
*****************
H-29, Road to Prof. Dr. Sardjito, Sekip... ^_^
Kan kuungkap rasa yang terindah, tentang berkembangnya cinta, yang semerbak wangi dalam jiwa, yang kekal abadi slamanya. Hanyalah untuk Allah, 'kan kupersembahkan cinta yang tertinggi dan termurni, yang tumbuh dalam nurani. Hanyalah untuk Allah, selalu kusandarkan segala pengharapan dan doa. Beri daku cahaya-Mu...
*****************
“...Biarkan hari berselang malam. Seribu kelam berganti terang. Waktu kan menjawab. Hanya dirimu satu cintaku..." (Warna: Waktu 'kan Menjawab)
Romance segar pagi-pagi, sambil menghabiskan sisa-sisa hari ke kantor. Sebelum 17 Agustus, sebelum 1 Syawal, dan sebelum 1 September menjelang. Insya Allah... ^_^
*****************
H-25, Road to Prof. Dr. Sekip, Sardjito... ^_^
"...Andaikan ku dapat mengungkapkan perasaanku hingga membuat kau percaya. Akan ku berikan seutuhnya rasa cintaku, rasa cinta yang tulus dari dasar lubuk hatiku. Tuhan, jalinkanlah cinta bersama selamanya..." (D'cinnamons: Selamanya Cinta)"
*****************
“...Kalaulah tersampaikan perasaanku yang masih hangat di waktu shubuh padamu, niscaya fajar akan menyingsing lebih indah. Ketika cahayanya berakhir di pelataran senja, kembali kugantungkan harapan kepada-Nya lewat doa. Dalam sujud tak berkesudahan, gelora cinta menemani penantian, hingga kita bisa duduk bersama di teras depan...”
*****************
Seiring berjalannya waktu, tibalah saatnya momen-momen terakhir berada di wilayah itu. Dari Drien Rampak ke Drien Rampak, dari aspal ke jalanan berbatu, dari rakit hingga sampan, dari udara segar hingga kepulan asap dan debu, serta dari Ramadhan ke Ramadhan. Buah kesabaran ini akan segera berakhir manis lewat Peringatan HUT RI ketiga dan terakhir di lapangan itu. Dirgahayu Indonesia... ^_^
*****************
Comments
Post a Comment