Skip to main content

Penggalan Peneduh Hati, Pemicu Emosi, Pelipur Lara

[...Bukanlah percuma Allah meletakkan anda dalam bidang itu. Bukanlah percuma Allah mengkaruniakan anda kecerdasan itu. Bukanlah percuma Allah memasukkan kelemahan itu. Bukanlah percuma Allah memberikan ujian seberat itu. Bukanlah percuma Allah membiarkan anda berjalan dalam keadaan seperti itu. Melainkan Allah Maha Tahu anda akan memberikan sesuatu dalam bidang itu. Melainkan Allah Maha Tahu anda bakal mengembangkan ilmu-ilmu itu. Melainkan Allah Maha Kuasa akan temukan anda dengan insan-insan ikhlas membantu. Melainkan Allah Maha Pengasih dan Penyayang mau menguatkanmu. Melainkan Allah ingin anda tahu betapa tingginya kasih sayang-Nya padamu...]
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah kamu dustakan" (QS. Ar-Rahman: 13)

*******

"...Tetaplah di sisiku Ya Allah. Dimanakah ku harus berlabuh. Saat semua dermaga menutup pintu dan berkata: Ini bukan untukmu. Segara menjauh karena disini bukan tempatmu. Ya Allah, katakan padaku dermaga untukku berlabuh, agar ku segera menghela nafas kehidupan yang baru. Ya Allah, beri aku penerang jalan-Mu agar tak tersesat saat ku melaju. Kuatkan awak kapalku saat badai menghalangi jalanku. Tetaplah disisiku dan jangan Engkau menjauh dariku. Karena ku mati tanpa hadir-Mu..."

*******



“...Kau boleh acuhkan diriku & anggap ku tak ada. Tapi takkan merubah perasaanku kepadamu. Kau boleh jauhi diriku, namun kupercaya kau kan mencintaiku & tak akan pernah melepasku. Kuyakin pasti suatu saat, semua kan terjadi. Kau kan mencintaiku & tak akan pernah melepasku. Aku mau mendampingi dirimu & cintai kekuranganmu. Aku bersedia bahagiakanmu apapun terjadi. Kujanjikan aku ada..." (Once: Kucinta Kau Apa Adanya)"

*******

“Di sisi-Nya (Allah) segala anak kunci yang gaib, tiadalah yg mengetahuinya, kecuali Dia sendiri. Dia mengetahui apa-apa yg di daratan & di lautan. Tiadalah gugur sehelai daun kayu pun, melainkan Dia mengetahuinya, dan tiada sebuah biji dalam gelap gulita bumi & tiada pula (benda) yg basah & yg kering, melainkan semuanya itu dalam Kitab yg terang". (QS. Al-An'am: 59)"

*******

“...Jagalah jiwa dan bawalah ia kepada hal yang akan menghiasinya. Niscaya kau hidup selamat dan reputasimu menjadi baik. Jika hanya berbasa-basi dalam pergaulan manusia. Maka masa akan menjauh dan teman akan bersikap keras kepadamu. Jika rezeki hari ini sedikit bersabarlah hingga hari esok. Semoga petaka zaman akan hilang darimu. Tak ada kebaikan dalam mencintai seseorang yang banyak tingkah. Kemana angin bertiup, ia akan ikut ke sana. Berapa banyak saudara saat kau hitung. Akan tetapi saat kau tertimpa petaka, mereka tampak sedikit..." (Imam Syafi'ie)

*******

“Sesungguhnya seorang muslim apabila bertemu saudaranya yang muslim, lalu ia memegang tangannya (berjabat tangan) gugurlah dosa keduanya sebagaimana gugurnya daun dan pohon kering jika ditiup angin kencang. Sungguh diampuni dosa mereka berdua, meski sebanyak buih dilaut” (H.R. Tabrani)

*******

“...Aku tak akan lupa, tak akan pernah bisa. Tentang apa yang harus memisahkan kita. Tanpa kita mencari jalan untuk kembali. Takdir cinta yang menuntunmu kembali padaku. Saat ku tertatih tanpa kau di sini. Kau tetap ku nanti demi keyakinan ini. Jika memang kau terlahir hanya untukku. Bawalah hatiku dan lekas kembali. Ku nikmati rindu yang datang membunuhku. Untukmu seluruh nafas ini. Jika memang dirimulah tulang rusukku. Kau akan kembali pada tubuh ini. Ku akan tua dan mati dalam pelukmu. Untukmu seluruh nafas ini..." (Penggalan Seluruh Nafas Ini; Last Child ft. Giselle)

*******

“...Baru kusadari kalau aku kehilangan. Terbangun dari tidurku dan merasakan sepi. Kulihat api dan hujan bagaikan diriku dan dirimu. Sepertinya kau tak sama dengan diri ini. Namun, ku yakin kau kembali untukku. Selalu terlihat di setiap mimpiku. Kau coba 'tuk meraih setiap langkah gerakku. Kulihat bulan dan bintang itulah dirimu dan diriku. Seharusnya kau dan aku tetap memiliki. Namun kuyakin kau kembali untukku. Aku yakin kau milikku, untuk selamanya di sisiku. Ku berlari meraihmu, masih kurasakan kau milikku selamanya..." (Baim, 28 Feb 2012)

Comments

Popular posts from this blog

Kebijakan Relokasi Kerusuhan terhadap Korban Pengungsi di Kabupaten Sambas Tahun 1999: Konflik Etnis antara Madura dan Melayu

Internally displaced Persons adalah sebuah istilah bagi para kelompok masyarakat yang pindah dari tempat tinggalnya dan menetap di daerah lain untuk menetap sementara waktu atau hal ini dikenal dengan istilah pengungsi. Sambas adalah sebuah Kabupaten yang terletak di bagian pesisir yang di tempati oleh berbagai suku etnis misalnya suku bugis, madura, jawa batak dll, namun Kabupaten Sambas mayoritas ditempati oleh Melayu, Dayak dan Cina (Tiong Hoa). Khusus tentang konflik Sambas pada tahun 1999 yang terjadi adalah etnis Melayu Sambas dengan suku Madura (yang bertempat tinggal di Sambas) yang menewaskan ratusan jiwa dan hancurnya ratusan rumah dan harta warga Madura. Rekonsiliasi Konflik

Rekrutmen dan Seleksi Pegawai Pemerintah: Sebuah Kajian dari Praktek dan Tren Modern Internasional

Pemerintah di seluruh dunia menghadapi tantangan kepegawaian yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pada saat pemerintah butuh bakat daya pikat paling trampil untuk pelayanan publik, kemampuan mereka untuk melakukannya telah begitu jarang sehingga rumit dan dibatasi oleh ekonomi, sosial dan tekanan organisasi. Artikel ini memberikan gambaran jenis inisiatif rekrutmen dan seleksi di tempat di banyak negara yang dapat membantu pemerintah dunia ini menarik dan mempertahankan bakat. Bergantung pada contoh dari Amerika Serikat dan Eropa Barat, namun juga mengintegrasikan pengalaman dari berbagai negara maju dan kurang berkembang (LDCs), kami menjelaskan serangkaian perekrutan dan seleksi "praktik terbaik." Suasana Penerimaan Peserta Tes CPNS

Bintang dari Manglayang dan Nakhoda Pemerintahan: Sebuah Refleksi Ikrar Pamong yang didedikasikan untuk seluruh Purna Praja STPDN/IPDN di Indonesia

Ksatrian IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat (Rabu, 28 Agustus 2013) “ Kami Putra-putri Indonesia yang memiliki profesi sebagai Pamong, berjanji: Setia kepada Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 ; Sedia berkorban untuk kepentingan, negara/bangsa dan masyarakat ; Siap melayani dan mengabdi untuk kepentingan masyarakat dimana pun kami bertugas. Kami sadar, ikrar ini didengar oleh Tuhan dan manusia, semoga Tuhan memberikan kekuatan lahir dan batin agar kami dapat melaksanakan ikrar kami ini.” ( Ikrar Pamong ) Bintang Purna Praja kembali bertambah jumlahnya dan bersinar di langit Indonesia. Sesaat setelah pin Purna Praja berwarna kuning keemasan itu disematkan di sebelah kanan dada pakaian kebesaran, suara lantang dari Pamong Praja Muda IPDN Angkatan XX berkumandang di Ksatrian dan seantero Jatinangor. Suara keyakinan dan kesiapan putra-putri Kawah Candradimuka yang menegaskan Ikrar Pamong bagi bangsa dan negara. Saat ikrar itu d