Kasihku, Engkau adalah air bagiku Mengalir di seluruh tubuh yang dahaga Mengurai haru akan cinta pada tetes air mata Hingga lidah dan bibir ini berucap: Aku butuh engkau sayangku Kasihku, Terhampar jalan yang telah kita lewati Tersimpuh persinggahan yang pernah kita duduki Terbentang sajadah bagi kita untuk sujud dan berdiri Terpanjatkan do’a kepada-nya agar dilimpahkan cinta yang suci Hingga mulut ini berbisik lirih: Ya Allah, jagalah dirinya hingga dia kembali lagi Kasihku, Dalam sore aku bersujud di mushalla Bertanya, apakah mentari menghangatkan tubuhmu, dinda ? Ataukah angin membawa rindu dan cerita ? Bahwa hari ini dan selanjutnya ku kembali dilanda hampa Tentang angan yang ingin mendekapmu mesra Hingga batin ini tengadah kepadanya; Wahai Allah, tolong peluk dia dalam sholatnya bersama senja Sebelum tenggelamnya surya ia berbuka
Jika tulisan bisa mengungkapkan rasa, maka biarlah ia berkata...